Sertifikat itu menjadi legalitas, bahwa mereka telah mengikuti pelatihan dan dinyatakan mampu di bidang yang ditekuni saat training.
"Inilah cara kami untuk mendorong setiap manusia harus kuat dan tidak putus asa. Mereka di Lapas hanya dititip untuk diberikan pembinaan yang terbaik, setelah mereka bebas kami ingin menyaksikan anak-anak binaan kita ini menjadi orang-orang hebat dan berkontribusi aktif untuk daerah dan bangsa," ungkap Totok.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Pangkep Sudarsono, mengatakan, terselenggaranya kegiatan kolaborasi itu merupakan titipan harapan, dan permintaan Kalapas Parepare, yang dengan keinginan kuatnya membina warga binaan pemasyarakatan, agar turut memanfaatkan keterampilannya.
"Kami akan selalu siap memfasilitasi setiap permintaan, untuk hal pelatihan seperti di Lapas ini," ujarnya.
Dia berharap, melalui pelatihan ini masyarakat dapat mengetahui potensi dan skill, yang nantinya akan dimanfaatkan untuk bekerja secara mandiri, dengan menciptakan usaha yang dikelola atas keterampilan hasil trainingnya.
"Jadi memang kita menginginkan sumber daya manusia kita adalah mereka yang inovatif, produktif dan kreatif dalam menghadapi setiap tantangan di kehidupan sosial," harapnya.
"Saya berharap warga binaan usai mengikuti pelatihan, mereka memiliki bekal keterampilan baik, dan setelah bebas dari Lapas memberi dampak positif untuk lingkungan," tandas Sudarsono.