"Kita tahu sendiri saat ini guru di Kota Parepare itu lebih dari 1.000 orang, sehingga ini yang harus dilakukan secara merata, maka kita berharap kedepan Tenaga Pendidik yang belum itu akan dilakukan pada tahun berikutnya lagi, dan kita juga berharap anggaran kita bisa tingkatkan lagi sehingga bisa ditambahkan dari jumlah yang ada saat ini,"katanya.
Mantan Kepsek SMPN 4 Parepare ini menjelaskan, kalau pembinaan kebudayaan ini sendiri tidak bisa hanya dilakukan oleh satu orang saja dalam sekolah, tapi berharap kedepan bisa secara keseluruhan dan peran pengembangan kebudayaan ini harus menjadi peran semua orang.
Dia juga mengatakan saat ini memang kebudayaan kita itu terkalahkan dengan penyebaran kebudayaan luar, bahkan terkesan ada beberapa anak zaman sekarang yang sudah tidak bisa memahami atau bahkan mengenal budaya mereka sendiri.
"Kita lihat ada beberapa yang bahkan sudah tidak bisa menggunakan bahasa bugis, walaupun mereka masih bisa memahami, tapi juga ada yang bahkan beberapa kalimag itu mereka tidak paham lagi dengan baik,"jelasnya.
Makmur menjelaskan, kalau kejadian ini tentunya dipengaruhi karena beberapa pihak, termasuk karena penyebaran budaya luar di media sosial lebih besar ketimbang penyebaran kita, sehingga hal tersbrutlah yang membuat beberapa anak atau generasi saat ini yang tidak paham lagi dengan budaya bugis tersebut.
"Maka kemudian kami berharap pendidikan dan penekanan budaya ini bisa dilakukan sejak dini, dan anak-anak kita didik untuk mencintai dan bangga akan kekayaan budaya sendiri,"terangnya.