Dia menambahkan, dengan adanya pasar murah ini dapat menekan inflasi di Kota Parepare.
“Karena kita pemerintah daerah harus mampu mengidentifikasi permasalahan yang ada. Salah satunya kita lakukan ini pasar murah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala bagian Perekonomian Pemerintah Kota Parepare, Rudy M menambahkan, dengan kegiatan ini dapat
menjaga inflasi Kota Parepare agar tetap rendah dan terkendali.
Menurutnya, saat ini inflasi month to month (MtM) di Kota Parepare, sebesar 0.31 persen yang didorong kenaikan harga beras, cabai merah, cabai rawit, gula pasir.
“Pasar murah ini juga membantu agar daya beli masyarakat tidak tergerus. Beberapa komoditas di jual, di antaranya Beras medium Bulog, Minyakita, gula pasir, cabai rawit, Minyak Fortune, telur ayam, daging ayam. Lalu, ada kecap, sabun mandi, sabun pencuci piring dan lain-lain,” ungkapnya.
Dia menjelaskan, Pasar Murah Car Free Day ini merupakan salah satu instrumen yang telah dilaksanakan hampir dua tahun terakhir ini, untuk mengendalikan inflasi atau kenaikan harga pangan dan barang strategis lainnya di pasar, khususnya sisi ketersediaan pasokan dan keterjangkauan harga.
“Lebih jauh upaya ini untuk mengurangi perilaku penimbunan atau spekulasi di pasar,” ujarnya.
Dia menambahkan, pasar murah ini menyasar masyarakat umum sebagai end user.
“Untuk itu kegiatan Pasar Murah Pemkot yang telah berlangsung selama 2 tahun terakhir ini kembali kami galakkan ke titik perumahan masyarakat agar masyarakat sebagai end user bisa terbantu dan kondisi psikologis pasar bisa kembali normal,” tandasnya.