Terkini.id, Parepare - Cuaca ekstrem yang mengakibatkan pasang air laut maksimuam bersamaan hujan lebat dan angin kencang yang menyebabkan sejumlah titik banjir dalam wilayah Kota Parepare, memberi dampak. Selain kiriman tumpukan sampah di sejumlah fasilitas publik. Salah satunya di Taman Mattirotasi, 8 Desember 2021
Dipimpin langsung Kepala DLH Kot Parepare, Budi Rusdi mengatakan, pembersihan telah dilakukan selama dua hari.
Ia mengatakan pertama memfokuskan pembersihan di Taman Mattirotasi, karena lokasi tersebut lebih parah dari tempat yang lainnya, dan mengkerahkan semua personel.
Menurutnya, penanganan sampah difokuskan di Taman Mattirotasi agar masyarakat lebih cepat menikmati fasilitas publik.
"Gelombang air yang cukup tinggi sehingga menghasilkan banyak tumpukan sampah. Bukan hanya Taman Mattirotasi, tapi juga pesisir Sumpang Minangae. Kalau di Sumpang ada tiga mobil, itu pun masih banyak. Jadi kita fokus dulu di Taman Mattirotasi. Setelah dari sini baru kita ke daerah pesisir lainnya. Ini kemarin penuh dengan sampah.
Ia menyebutkan, sampah yang telah diangkut selama dua hari ini mencapai sekitar 20 mobil. "Kita tidak tahu jumlah kubikasinya, tapi biasanya satu mobil itu empat kubik, " jelasnya.
Sampah berupa kayu dibawa ke TPA dan sebagian masyarakat juga meminta kayu tersebut. Ia menargetkan pengangkutan sampah ini selesai selama seminggu.
"Pembersihan di Taman Mattirotasi I telah tuntas, selesai selama sehari, dan dilanjutkan pembersihan ke Taman Mattirotasi II, dan telah mencapai 70%. Pembersihan dengan mengerahkan armada besar," ujar Rusdi.
Ia berharap kepada semua pihak, masyarakat agar lebih peka dalam kondisi saat ini, untuk saling membantu dalam melakukan pembersihan. "Kami imbau masyarakat membuang sampah pada tempatnya," tandas Rusdi.